Kekurangan Hormon pertumbuhan, malah dihargai ratusan juta hingga miliaran rupiah


Tanaman yang tumbuh secara tidak normal sehingga berukuran mini tersebut memiliki nilai jual hingga miliaran rupiah. Tanaman tersebut dikenal dengan sebutan Bonsai. Secara harfiah, Bonsai berasal dari kata "bon": nampan (bukan bon di warung-warung), dan "sai":tumbuh (bukan sai, saithon yah), jadi bisa artikan menumbuhkan di nampan.

Bonsai berukuran kecil karena pemangkasan bagian apikal/ujung batang (Batang Tumbuhan), sehingga mempengaruhi kerja hormon tumbuhan berupa Auksin (ujung tunas) dan Sitokinin (ujung akar). Sebagian auksin akan ditransfer ke akar melalui floem untuk memicu pembentukan cabang akar. Sedangkan sitokinin akan ditransfer ke atas melalui xilem dan mempercepat terjadinya pembentukan sel untuk pembentukan daun-daun baru. Selain itu, bonsai ditanam di pot yang berukuran kecil dan sedikit media tanahnya untuk mengurangi nutrisi untuk tumbuhan.

"Salah satu kriteria yang membuat sebuah bonsai mahal memiliki keseimbangan. Secara visual, bonsai harus seimbang antara daun, tangkai, dahan, dan juga akar. Bonsai yang bagus menunjukkan miniatur pohon besar di alam bebas. bedanya, di alam bebas pohon tinggi dan besar, jika bonsai pohon harus kecil." kata Usron warga Bandung pecinta bonsai. "Kalau di alam gaib, pohonnya bagaimana." balas admin.

"Harga dipatok orang (emang orang bisa mematok kayak ayam?) yakni mulai 7jt hingga 500 jt, bahkan ada yang pernah laku sampai 1 Miliar. Dari usaha ini (bonsai), saya juga dapat menafkahi keluarga." tutur Ivan Doeloer salah satu pebisnis bonsai yang bermodal 250rb rupiah. 

Kalau harganya hingga 1 Miliar, artinya bisa bayarin SPP kuliah mimin dan bisa juga dijadiin modal nikah. Terus punya anak, anaknya sekolah hingga selesai kuliah. Punya anak lagi, disekolahin lagi hingga selesai kuliah juga. Itu dari satu tanaman (bonsai) yang dihargai 1 M, jadi harga mimin lebih murah dari bonsai dong.




Komentar